KARYA ILMIAH
LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
OLEH :
ANNISA
SMAN 3 BIREUEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Lingkungan
hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai
tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya
sehari-hari.
Di saat
sekarang ini masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan hidup
tempat mereka tinggal. Hal ini telihat dari semakin sedikitnya masyarakat yang
peduli terhadap kelestarian lingkungan. Banyak masyarakat yang merusak
lingkungan atau mengeksploitasi lingkungan secara berlebihan. Hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan.
Selain itu,
kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaannya juga menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Banyak polutan yang menyebabkan lingkungan menjadi
tercemar dan kotor. Hal ini juga terjadi di lungkangan sekitar tempat tinggal
penulis.
Berdasarkan kondisi dan keadaan di lingkungan
tersebut, penulis menyusun karya tulis ini agar dapat memberikan informasi
mengenai keadaan lingkungan sekitar penulis yang sudah banyak tercemar akibat
kegiatan masyarakat sekitar.
1.2 Batasan Masalah
Didalam pembuatan karya tulis
ini penulis akan membahas mengenai defenisi lingkungan hidup dan jenis – jenis
zat yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penulis akan membahas mengenai beberapa masalah, yaitu :
a. Lingkungan hidup dan
perubahannya
b. Faktor penyebab perubahan lingkungan hidup
c. Pencemaran lingkungan hidup
dan zat pencemarnya.
1.3 Tujuan
Penulisan
Berdasarka
latar belakang yang menjadi alasan penulis membuat karya ilmiah ini, penulis
membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk :
a. Memberi tahukan kepada pembaca
mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal
penulis.
b. Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi
kebiasaan membuang sampah sembarangan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
c. Untuk melengkapi tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia
1.4 Metode Penelitian
Dalam
membuat karya ilmiah ini, penulis mengunakan metode studi pustaka. Penulis
mempelajari beberapa buku referensi yang sesuai dengan permasalahan yang penulis
bahas dalam karya ilmiah ini.
Penulis juga mengunakan metode
penelitian,yakni penulis meninjau lokasi tempat pencemaran yang ada di
lingkungan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan
Hidup dan Perubahannya.
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup, manusia
mempunyai peran yang sangat penting, karena pengelolaan lingkungan hidup pada
akhirnya ditujukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini.
Istilah lingkungan hidup pertama kali dimunculkan oleh Ernst Haeckel pada tahun
1886, yang menunjuk kepada keseluruhan organism atau pola hebungan antar
organism dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang
mempelajari mengenai lingkungan hidup (Ekosistem) atau planet bumi ini secara
keseluruhan. Lingkungan hidup mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu
sebagai tempat kediaman dan sebagai sumber kehidupan.
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan. Peranan ekosistem diantaranya :
a. Pemurnian
udara dan air
b. Pengurangan
kekeringan dan banjir
c. Pembentukan
dan pemeliharaan kesuburan tanah
d. Detoksifikasi (penetralan racun) dan dekomposisi
(penguraian sampah)
e. Penyerbukan
tanaman perkebunan dan vegetasi alami
f. Penyebaran
benih
g. Siklus dan
pergerakan nutrien
h. Pengendalian
mayoritas hama agrikultur potensial secara luas
i. Pemeliharaan biodiversitas
j. Perlindungan pantai dari erosi
oleh ombak
k. Perlindungan dari sinar ultraviolet matahari
yang berbahaya
l. Stabilitas iklim parsial
m. Pengendalian
cuaca yang ekstrim dan dampaknya
Pembangunan
yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Pembangunan diutamakan untuk “pertumbuhan ekonomi” yang tidak ramah lingkungan.
Semuanya itu menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Pengaruh
terhadap lingkungan sebagai akibat pengurasan dan pemborosan sumber daya alam
serta pencemaran lingkungan di antaranya adalah :
1. Peningkatan
pencemaran limbah B3 (bahan buangan barbahaya beracun)
2. Peningkatan
hujan asam
3. Penipisan
gas O3 (lapisan ozon) di atmosfir yang merupakan pelindung bumi dari
berbagai sinar kosmis yang membahayakan kesehatan.
4. Peningkatan
gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4, CPC, dan N2O
5. Pemanasan
global
6. Punahnya
hutan tropis dengan laju kepunahan 100.000 km2/tahun
7. Degradasi
keanekaragaman hayati bumi
8. Penyusutan
tanah subur dan peningkatan tanah kritis
9. Krisis air
bersih
Dengan kondisi seperti ini, lingkungan hidup perlu diatur dan dikelola dengan
baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal, mencukupi kebutuhan hidup
generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
hidup generasi yang akan datang. Saat ini, telah dikembangkan berbagai macam
cara untuk melestarikan lingkungan hidup. Seperti pengolahan sampah dan
pemakaian sumber energi alternatif.
B. Faktor
penyebab perubahan lingkungan hidup.
1. Perubahan
lingkungan akibat aktivitas manusia.
1) Pencemaran
lingkungan
2) Penebangan
hutan
3) Pembangunan
4) Penggunaan
pestisida
2. Perubahan
lingkungan akibat faktor alam
a. Banjir
b. Gempa bumi
c. Gunung
meletus
C. Pencemaran
Lingkungan Hidup
1.
Pencemaran
Dalam UU no. 4/1992 diperbarui dengan UU no. 23/997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup didefenisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan turun sampai tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian bahan yang diintroduksi ke
lingkungan adalah pencemar atau polutan.
2. Jenis –
Jenis Pencemaran.
a) Pencemaran
Udara
Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena
berbagai kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan
pembakaran hutan menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk
sampingnya. Di samping itu partikel bisa tersebar melalui angin dan kegiatan
vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan pencemar di udara adalah
kegiatan manusia. Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon
(HC), Sox, dan partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari
transportasi yang menyumbang hampir 60% CO dan 15% HC.
Polutan
pencemaran udara yaitu :
1) Karbon
Dioksida (CO2).
Karbon
dioksida dihasilkan dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, dan pembusukan.
2) Sulfur
Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
Berasal dari
pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan
kendaraan.
3) Karbon
Monoksida (CO).
Berasal dari
pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan
kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, CO juga bisa
berasal dari pembakaran sampah dan industri.
4) Kloro fluoro
karbon (CFC).
Berasal dari
pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot
aerosol.
5) Dioksin.
Dioksin
terdiri dari 210 senyawa yang termasuk golongan polychlorinated dibenzo-p-dioksin
(PCDD) dan polychlorinated dibenzofuran (PCDF). Dioksin bersifat karsinogenik
(bahan yang diduga penyebab kanker) kuat dan menyebabkan perubahan system
hormon, pertumbuhan abnormal, mengganggu janin, menurunkan kapasitas
reproduksi, dan penghambatan system kekebalan tubuh.
Sumber
dioksin adalah pembakaran bahan bakar biomassa, limbah pertanian, dan sampah.
Pembentukan dioksin terjadi saat pembakaran bahan yang mengandung khlor seperti
limbah tumbuhan, banyak jenis kertas, dan berbagai jenis plastic, juga bensin
bertimbal yang mengandung khlor. Penyebaran dioksin dapat melalui udara lalu mengendap di permukaan
tanah, bangunan, air, daun, dan lain-lain.
6) Nitrogen
Oksida(NO).
Sumber NO
terbanyak dilepaskan dari hasil kegiatan bakteri dalam bentuk NO namun tidak
menyebabkan masalah karena tersebar secara merata. Sumber lain yang bermasalah
yaitu yang berasal dari kegiatan manusia seperti pembakaran arang, minyak gas
alam dan bensin/transportasi karena dapat menumpuk di suatu lokasi tertentu dalam
jumlah yang cukup besar. gas NO dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman,
seperti munculnya bintik pada daun, nekrosis, sampai menghambat kecepatan pada
fotosintesis. Selain itu, NO dapat menyebabkan paralisis system saraf pada
hewan.
7) Hidrokarbon
(HC) dan Oksidan Fotokimia.
Hidrokarbon
dihasilkan dari kegiatan manusia dengan sumber utama transportasi (sekitar
50%), pembakaran gas, minyak, arang an kayu, proses industri, pembuangan
sampah, kebakaran hutan dan sebagainya. Bahaya polutan HC berasal dari hasil
reaksi fotokimia yang melibatkan sinar matahari dan siklus fotolitik NO. dampak
HC dan oksida fotokimia terhadap tumbuhan beragam seperti nekrosis, daun muda
rusak, menghambat pertumbuhan, dan bagian-bagian bunga mati. Sedangkan dampak
terhadap manusia meliputi iritasi mukosa dan mata, gangguan sistem pernapasan
serta hilangnya koordinasi tubuh.
8) Timbal (Pb).
Gas Pb
dihasilkan dari pembakaran zat aditif bensin. Sumber lain partikel Pb adalah
pabrik alkil Pb dan Pb oksida dan pembakaran arang.
9) Sulfur
Oksida (SO).
Berasal dari
aktifitas vulkanik an aktifitas manusia seperti pembakaran arang, minyak, dan
gas. Sumber lainnya yaitu proses industri seperti pemurnian petroleum, industry
H2SO4, dan peleburan baja. dampak sulfur terhadap tanaman
menyebabkan warna daun memucat, kering, dan mati sedangkan dampak kronis
menyebabkan daun kuning karena pembentukan klorofil terhalang. Pengaruh
terhadap manusia menyebabkan iritasi pada sistem respirasi dan merupakan
polutan yang berbahaya untuk orang tua dan penderita kronis system pernapasan
dan kardiovaskuler.
10) Partikel.
Polutan
jenis ini berada di udara dalam jumlah cukup tinggi terutama di kota. Sumbernya
berasal dari kegiatan vulksnik sedangkan sumber utama dari kegiatan manusia
berasal dari pembakaran diikuti industri seperti peleburan baja. Partikel
mengganggu proses fotosintesis karena kerak yang terbentuk dari campuran
partikel dan uap air di daun yang tidak tercuci dengan air hujan.
11) Pengaruh rumah kaca.
Rumah kaca
dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, yaitu naiknya suhu bumi akibat
meningkatnya gas rumah kaca dan menyebabkan kandungan energi meningkat
mendorong terjadinya perubahan iklim antara lain frekuensi dan intensitas badai
dan peristiwa ekstrim lainnya.
b) Pencemaran
Air
Sumber
pencemaran air meliputi sebagai berikut :
1) Padatan
Polutan
dalam bentuk padatan terbagi ke dalam padatan terendapkan (sedimen),
tersuspensi, dan koloid,terlarut, lemak, dan minyak. Sedimen adalah padatan
yang langsung mengendap jika air didiamkan beberapa saat karena ukurannya
relatif besar. sedimen merupakan padatan yang umum ditemukan dalam air
permukaan akibat erosi. Padatan menyebabkan air sungai menjadi keruh, tidak
terlarut, dan tidak dapat mengendap langsung kecuali ada gangguan kesetimbangan
menyebabkan terjadinya penggumpalan dan pengendapan.
2) Limbah
Pertanian.
Kegiatan
pengolahan tanah (menyebabkan sedimentasi), pemupukan, dan pemberantasan hama
merupakan kegiatan yang menjadi sumber terlepasnya limbah pertanian ke perairan
karena biasanya tidak semua pupuk dan pestisida yang terpakai. Pupuk yang kaya
unsure hara akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan kerusakan ekosistem.
Beberapa polutan yang biasa dipakai pada pertanian :
¹ Obat insektisida, bisa mematikan
biota air.
¹ Pupuk, menyebabkan eutrofikasi,
yakni suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong
terjadinya kehidupan organism anaerob.
3) Limbah Rumah
Tangga.
¹ Bahan organik, menyebabkan biota
air mati.
¹ Bahan anorganik, menyebabkan
banjir.
¹ Bahan biologis, menyebabkan
timbulnya penyakit.
4) Limbah
Industri.
Limbah
industri meliputi bahan organik dan bahan anorganik.
5) Mikroorganisme
Mikroorganisme
di dalam air berasal dari udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman/hewan hidup dan
mati, serta bahan organik lainnya. Lama tidaknya mikroorganisme di dalam air
tergantung kecocokan kondisi air dengan syarat hidupnya. Air bisa menjadi media
bagi penyebaran penyakit patogen yang berbahaya. Jumlah dan jenis
mikroorganisme tergantung pada sumbeer air, komponen nutrient dalam air, bahan
toksik, organism air, dan factor fisik.
6) Logam Berat.
Logam berat
yang sering menjadi polutan di perairan adalah Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni.
Merkuri secara alami banyak ditemukan dalam bentuk tergabung dengan bahan lain
dan tersebar di karang, tanah, udara, dan air serta organism melalui proses
fisik, kimia, dan biologi yang kompleks.
7) Penangkapan
Ikan dengan Menggunakan racun.
Penangkapan
ikan dengan menggunakan bahan beracun (seperti potassium), selain dapat
mencemari air, juga bisa membunuh anakan ikan atau bibit ikan yang masih kecil,
dan organism lainnya yang berada di lingkungan air tersebut.
c) Pencemaran
Tanah.
Jenis
polutan tanah yaitu :
1)
Senyawa Xenobiotik Organik.
Senyawa ini ditemukan dalam tanah dan beberapa diketahui bersifat karsinogenik
(penyebab kanker), teragenik, dan atau mutagenic(penyebab mutasi). Senyawa ini
masuk kedalam lingkungan alami secara langsung dari penggunaan pestisida atau
kebocoran karena kecelakaan atau secara tidak langsung melalui pembuangan
limbah yang tidak tepat menghasilkan polusi dalam bentuk emisi gas, kontaminasi
air larian, atau cairan yang dihasilkan dari pengomposan.
2) Nitrat dan Fosfat.
Nitrat dan fosfat dibuang ke perairan dalam bentuk limbah rumah tangga,
limbah industri, air larian dari kota dan desa, dan limbah pertanian. Dampak
yang mungkin terjadi akibat adanya nitrogen dalam tanah adalah kondisi terlewat
subur, pencemaran pada sumber air minum yang berpotensi menyebabkan kanker.
3) Sulfur dan Nitrogen Oksida.
4) Logam.
Biotransfer logam toksik dari tanah yang terkontaminasi terhadap
tumbuhan yang akhirnya dikonsumsi manusia dan hewan domestik lainnya. Logam
bisa berada dalam bentuk bagian dari mineral tanah, senyawa yang terndapkan,
diserap dalam pertukaran organik dan anorganik pada permukaan, organic terlarut
dalam larutan tanah, dan dalam tubuh biota.
5) Pencemar lainnya.
Sumber
pencemar tanah lainnya adalah feses, menyebabkan penyakit cacing meningkat.
Pencemar tanah yang lainnya adalah timbale (Pb) dari bensin sehingga
transportasi menjadi sumber pencemar terpenting.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi
lingkungan di sekitar tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh kegiatan
masyarakat sehari-hari.
Lingkungan hidup adalah tempat tinggal semua makhluk hidup, baik
manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Saat ini terjadi perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh :
a. Aktivitas manusia
b. perubahan kondisi alam.
Di lingkungan tempat tinggal penulis dan juga lingkungan sekolah penulis banyak
terjadi pencemaran lingkungan. Kebanyakan akibat pembuangan sampah secara sembarangan
oleh masyarakat. Pencemaran yang terjadi yaitu pencemaran tanah, pencemaran
air, dan pencemaran udara.
Adapun bahan – bahan yang banyak mencemari lingkungan di antaranya :
1. Sampah
dari kegiatan rumah tangga.
2. Limbah
Industri yang tidak di olah sebelum dibuang.
3. Limbah
pertanian akibat pemakaian yang tidak sesuai aturan.
3.2 Saran
Setelah mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis,
hendaknya pembaca yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak
hatinya untuk melestarikan lingkungan dan tidak membuang sampah secara
sembarangan. Karena lingkungan ini adalah lingkungan kita yang
penting untuk dijaga kelestariannya untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
No comments:
Post a Comment
terimah kasih udh memberi masukan